I.
Empowerment, Stress dan Konflik
A.
Pengertian Empowerment
Clutterbuck
et al. (1995:12) mengemukakan dalam teorinya bahwa “empowerment in terms of encouraging and
allowing individuals to take personal responbility for improving the way they
do their job and contribute to organization’s goal”. Atas pendapat tersebut
menunjukan bahwa pemberdayaan dimaksudkan sebagai suatu pemberian semangat dan
mengizinkan individu untuk mengambil tanggung jawab dalam rangka memperbaiki
cara yang mereka yang lakukan dalam pekerjaannya dan memberi kontribusi
terhadap pencapaian tujuan organisasi. Setelah remunisasi serta pembinaan
disiplin, maka SDM tersebut perlu diberi semangat atau motivasi agar mereka
tetap bekerja dengan baik dan selalu memberikan prestasi yang terbaik bagi
organisasi.
B.
Pengertian Stres
Stres merupakan kondisi ketegangan yang
berpengaruh terhadap emosi, jalan
pikiran dan kondisi fisik seseorang. Menurut Panji Anoraga (1992: 108),
mengatakan bahwa stres merupakan suatu bentuk tanggapan seseorang, baik fisik
maupun mental, terhadap suatu perubahan
di lingkungannya yang dirasakan menganggu dan mengakibatkan dirinya
terancam
1. Sumber-sumber stres
a.
Secara Fisik
meliputi
1) Kebisingan
Kebisingan yang terus-menerus dapat menjadi sumber
stres bagi banyak orang. Namun perlu diketahui bahwa terlalu tegang juga dapat
mengakibatkan hal yang sama
2) Kelelahan
Masalah kelelahan dapat menyebabkan stress karena
kemampuan untuk bekerja menurun. Kemampuan bekerja menurun menyebabkan prestasi
menurun dan tanpa disadari menimbulkan stress.
3) Penggeseran kerja
Mengubah pola kerja yang terus-menerus dapat
menimbulkan stress. Hal ini disebabkan karena seorang karyawan sudah terbiasa
dengan pola kerja yang lama dan sudah terbiasa dengan kebiasan-kebiasaan lama
4) Jetlag
Jetlag adalag jenis kelelahan khusus yang disebabkan
oleh perubahan waktu sehingga memengaruhi irama tubuh seseorang. Untuk itu
disarankan bagi mereka yang menempuh perjalanan jauh di mana terdapat perbedaan
waktu, agar beristirahat minimal 24 jam sebelum melakukan sesuatu aktivitas.
5) Suhu dan kelembutan
Bekerja dengan suatu ruangan yang suhunya terlalu
tinggi dapat memengaruhi tingkat prestasi karyawan. Suhu yang tinggi harus
dapat ditoleransi dengan kelembaban yang rendah
b.
Beban kerja
Beban kerja yang
terlalu banyak dapat menyebabkan ketegangan dalam diri seseorang sehingga
menimbulkan stres. Hal ini bisa disebabkan oleh tingkat keahlian yang dituntut
terlalu tinggi. Kecepatan kerja mungkin
terlalu tinggim volume kerja mugkin terlalu banyak dan sebagainya.
c.
Kebebasan
Kebebasan yang
diberikan kepada karyawan belum tentu merupakan hal yang menyenangkan. Ada
sebagian karyawan justru dengan adanya kebebasan membuat mereka merasa
ketidakpastian dan ketidakmampuan dalam bertindak. Hal itu dapat merupakan
sumber stress bagi seseorang.
C.
Pengertian Konflik
Menurut
Stephen P. Robbins dimana konflik sebagai suatu proses dimana A melakukan usaha
yang sengaja dibuat untuk menghilangkan usaha-usaha B dengan sebentuk usaha
untuk menghalangi mencapai tujuannya atau dalam meneruskan
kepentingan-kepentingannya. Sedangkan menurut DuBrin, A. J. (1984:346)
mengartikan konflik mengacu pada pertentangan antar individu atau kelompok yang
dapat meningkatkan ketegangan sebagai akibat saling menghalangi dalam
pencapaian tujuan sebagaimana dikemukakan sebagai berikut: “Conflict in the context used, refers to the
opposition of persons of forces that gives rise some tension. It occurs two or
more parties (individuals groups, organization) perceive mutually exclusive
goals, or events.
1. Jelaskan jenis-jenis konflik
Konflik menurut Kreitner dan Kinicki
(2010; 377) ada tiga macam, yaitu: persnonality
conflict, Intergroup conflict, dan cross-cultural
conflict.
a.
personality conflict, merupakan
perlawanan antarpersonal berdasar pada perasaan tidak suka, ketidaksepakatan
personal atau gaya yang berbeda.
b.
Intergroup conflict, merupakan
konflik di antara kelompok kerja, tim, dan departemen yang merupakan tantangan
bersama pada efektivitas organisasi.
c.
Cross-cultural conflict, merupakan
konflik yang terjadi karena melakukan bisnis dengan orang yang berasal dari
budaya berbeda. Sering terjadi karena terdapat perbedaan asumsi tentang
bagaimana berpikir dan bertindak dalam melakukan merger, joint venture,
dan aliansi lintas budaya negara.
Sedangkan
menurut T. Hani Handoko, ada lima jenis konflik dalam kehidupan organisasi;
1.
Konflik dalam diri individu, yang terjadi bila seorang individu menghadapi
ketidakpastian tentang pekerjaan yang dia harapkan untuk melaksanakannya, bila
berbagai permintaan pekerjaan saling bertentangan, atau bila individu
diharapkan untuk melakukan lebih dari kemampuannnya.
2.
Konflik antar individu dalam organisasi yang sama, dimana hal ini sering
diakibatkan oelh perbedaan-perbedaan kepribadian. Konflik ini juga berasal dari
adanya konflik antar peranan ( seperti antara manajer dan bawahan)
3.
Konflik antara individu dan kelompok, yang berhubungan dengan cara individu
menanggapi tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja
mereka. Sebagai contoh seorang individu mungkin dihukum atau diasingkan oleh
kelompok kerjanya karena melanggar norma-norma kelompok
4.
Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama, karena terjadi pertentangan
antar kelompok.
5.
Konflik antar organisasi, yang timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi
dan sistem perekonomian suatu negara. Konflik ini telah mengarahkan timbulnya
pengembangan produk baru, dan jasa, harga-harga lebih rendah dan penggunaan
sumber daya lebih efisien.
2. Jelaskan proses-proses konflik
Tahapan
atau proses konflik berdasarkan model pondy :
I.
Tahap 1 (
Konflik Laten)
Tidak ada konflik yang muncul secara seketika, akan
tetapi ada suatu potensi munculnya konflik karena beberapa faktor.
II.
Tahap 2 (Konflik
Dipresepsikan)
Subunit menyadari adanya konflik dan mulai
menganalisanya. Konflik meningkat selama kelompok bersitegang atas sumber dari
konflik.
III.
Tahap 3 (
Konflik dirasakan)
Masing-masing subunit memberikan tanggapan secara
emosional, dan menunjukan sikap yang bertentangan. Apa yang terjadi pada
awalnya merupakan masalah kecil berkembang menjadi masalah besar.
IV.
Tahap 4 (Konflik
dimanifestasikan)
Masing-masing subunit melakukan agresi secara
terbuka, sehingga efektivitas/prestasi organisasi menurun.
V.
Tahap 5 (Buntut
Konflik)
Konflik diatasi dengan menghilangkan perasaan
bermusuhan dan menggantinya dengan kerjasama.
D.
Cari kasus yang berkaitan dengan stres
#Konflik
serta solusi
PT Muda Bahari adalah
sebuah perusahaan dalam bisnis pengalengan ikan dengan lokasi usaha di Jakarta
Utara. Perusahaan ini sudah berusia selama 12 tahun. Para top management memiliki program kerja yang bersifat jangka panjang
dengan target perolehan keuntungan yang terus meningkat setiap tahunnya.
Kondisi bisnis ikan kaleng saat ini
penuh dengan persaingan, dan di sisi lain juga pengumuman kenaikan harga BBM
(bahan bakar minyak) sebesar 20% oleh pemerintah benar-benar memberatkan para
pebisnis. Di sisi lain perusahaan selama ini juga memiliki utang di bank yang
harus selalu dibayar cicilannya setiap bulan.
Jumlah karyawan perusahaan mencapai
200 orang dimana sekitar 75% dari mereka semuanya sudah berkeluarga dan
memiliki tanggung jawab untuk menafkai anak dan istri, termasuk posisi istri
yang kebanyakan adalah ibu rumah tangga atau hanya memiliki pekerjaan yang bersifat
serabutan. Di sisi lain perusahaan selama 2(dua) tahun ini hanya menaikan gaji
karyawan pertahunnya sebesar 5 s/d 10 persen. Dimana angka ini dianggap oleh
para karyawan sangat kecil dibandingkan dengan beban hidup yang harus mereka
tanggung. Kondisi ini memperjelas bahwa para karyawan perusahaan sebenarnya
banyak yang stress dalam menjalani pekerjaan disana. Artinya jika tidak bekerja,
mereka tidak punya uang dan jika bekerja jumlah gaji yang diperoleh tidak
mencukupi.
Sebenarnya tindakan protes dan
berbagai unjuk rasa lainnya sudah pernah terjadi namun pihak manajemen
perusahaan tidak begitu peduli. Bahkan dari sebagian manajer mengusulkan agar
dilakukan perampingan karyawan atau di PHK sebagian saja. Sementara untuk
memenuhi target produksi dilakukan kerja lembur. Memang kerja lembur sering
diadakan oleh pihak manajemen perusahaan namun jumlah uang penerimaan lembur
itu sangat sedikit diperoleh dari para karyawan.
Sebuah dampak lebih jauh yang turut
dirasakan oleh para perusahaan adalah penurunan daya beli masyarakat terhadap
produk ikan kaleng dari PT Muda Bahari di pasaran yang berdampak pada menurunya
omset penjualan. Dan jika ini terus dibiarkan maka artinya perusahaan
pelan-pelan akan bangkrut. Tentunya semua ini disebabkan oleh kondisi lingkungan
kerja yang penuh dengan stress, terutama stress ditingkat karyawan
Solusi
Berdasarkan
pada kasus di atas maka disini kita dapat memberikan solusi yang harus
dilakukan oleh PT Muda Bahari :
1.
Pertama, PT Muda Bahari harus melakukan evaluasi kembali pada setiap konsep
yang mereka terapkan selama ini, termasuk pada pemberian gaji serta berbagai
fasilitas lainnya kepada karyawan apakah dianggap layak atau tidak. Jika
dianggap tidak layak maka artinya gaji karyawan harus dinaikan dan berbagai
fasilitas tunjangan harus dinaikkan dan berbagai fasilitas tunjangan harus
diberikan dalam jumlah yang sesuai sehingga keluhan dari para karyawan tidak
akan dirasakan lagi termasuk memungkinkan hilangnya stress dan membawa dampak
positif pada bangkitnya motivasi para karyawan.
2.
Kedua, pihak manajemen perusahaan perlu membangun konsep inovasi dan kretifitas
produk. Artinya produk yang ada selama ini mungkin tidak lagi disukai oleh
konsumen maka citra rasa ikan kaleng tersebut harus dirubah. Termasuk melakukan
survey yaitu apa jenis dan cita rasa yang disukai dan disesuaikan dengan segmen
pasar yang akan dimasuki. Misalnya untuk kawula muda berbeda selera dengan
orang tua, dan lain sebagainya.
3.
Ketiga, ada baiknya bagi pihak manajemen perusahaan memikirkan tentang asuransi.
Dengan tujuan jika terjadi sesuatu yang menimpa perusahaan dan karyawan maka
semuanya bisa diselesaikan oleh pihak asuransi. Karena asuransi secara konsep
mampu mnghilangkan stress atau mengurangi rasa was-was dan sejenisnya
Ada
catatan penting yang harus diingat oleh pihak manajemen perusahaan bahwa
organisasi yang baik adalah organisasi yang dibangun dengan rasa
persaudaraan dan kemitraan bukan atas
dasar target kerja dan tekanan pekerjaan. Buatlah para karyawan merasa nyaman
dan tidak ada stress dalam bekerja.
II.
Komunikasi dalam manajemen
A.
Pengertian Komunikasi
Steven
L. McSHane dan Marry Ann Von Glinow (2010:270) mengemukakan bahwa komunikasi
menunjukan pada proses dengan mana informasi dikirimkan dan dipahami di antara
dua orang atau lebih. Penekanan pada kata dipahami karena mengirimkan makna
yang dimaksudkan sender adalah esensi komunikasi yang baik.
Komunikasi merupakan pertukaran
informasi antara sender dan receiver, dan menarik kesimpulan sebagai
presepsi tentang makna sesuatu antara individual yang terlibat. Juga dikatakan
sebagai pertukaran interpersonal dari
informasi dan pengertian (Robert Kreitner dan Angelo Kinicki, 2010-402).
Dikatakan pula bahwa komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan simbol
dengan arti yang melekat (John R. Schermerhorn Jt., James G. Hunt, dan Mary
Uhl-Bien)
B.
Jelaskan Proses Komunikasi
Proses komunikasi menurut pendapat di
antara para pakar pada umumnya kurang lebih sama. Perbedaan serring terjadi
dalam cara menggambarkan prosesnya. Secara umum, tahapan dalam proses
komunikasi dapat disampaikan sebagai berikut:
a. Sender, adalah individu, kelompok atau organisasi yang
menginginkan menyampaikan pesan kepada individu, kelompok atau organisasi lain,
yaitu receiver
b. Encoding, adalah menerjamahkan pemikiran tentang apa yang
ingin disampaikan ke dalam kode atau bahasa yang dapat dimengerti orang lain.
Ini membentuk dasar dari message atau
pesan. Kemudian perlu memilih saluran yang dipergunakan untuk membagikan pesan.
c. Message, adalah pesan yang merupakan informasi yang ingin
disampaikan sender kepada receiver
d. Channel atau medium, merupakan saluran yang akan dipakai
untuk menyampaikan pesan. Variasi saluran komunikasi sangat banyak dan
berjenjang tingkat kekuatan komunikasinya.
e. Decoding, memecahkan sandi, merupakan proses
menginterpretasikan dan membuat masuk akal suatu pesan yang diterima receiver.
f. Receiver, adalah orang, kelompok, atau organisasi kepada
siapa pesan dimaksudkan untuk diterima. Kemudian receiver menciptakan arti pesan yang diterimanya.
g. Noise, merupakan sesuatu yang menganggu terhadap
penyampaian dan pemahaman terhadap pesan. Ini dapat memengaruhi setiap
bagian dari proses komunikasi. Merupakan
faktor yang dapat mendistorsi kejelasan pesan pada setiap titik selama proses
komunikasi.
h. Feedback, merupakan pengetahuan tentang dampak pesan pada receiver dan menimbulkan reaksi receiver disampaikan kepada sender.
C.
Jelaskan Hambatan Komunikasi
Language barriers. Pengetahuan
tentang bahasa home country, yang dupergunakan
Kantor Pusat, penting bagi personil yang ditempatkan dalam penugasan luar
negeri. Apabila manajer tidak memahami bahasa yang dipergunakan Kantor Pusat,
mereka akan membuat bermacam-macam kesalahan yang sangat luas, jarak geografis
menempatkan tantangan bagi manajer internasional, demikian pula jarak kultural
dan instusional.
Preceptual barriers. Presepsi adalah
pandangan orang tentang realitas bervariasi dan akan memengaruhi pertimbangan
dan pengambilan keputusan mereka, Apabila perantara saham Jepang merasa bahwa
ada kesempatan memperbaiki karier dapat diperoleh dari perusahaan Amerika, maka
dia berganti pekerjaan.
The impact of culture. Budaya dapat
memengaruhi komunikasi dengan beberapa cara, di antaranya melalui dampak nilai
kultural. Perbedaan budaya dapat menyebabkan kesalahan interpretasi baik dalam
bagaimana orang lain melihat manajer ekspatriat dan bagaimana pula
D.
Jelaskan Pengertian Komunikasi interpersonal efektif dalam organisasi
Adalah
komunikasi antara individu ke individu lainnya dalam bentuk tatap muka antar
kelompok. Dalam sebuah organisasi, aliran komunikasi dari individu ke individu
lainnya bervariasi dalam berbagai aspek, mulai dari bentuk tatap muka dan dalam
susunan kelompok hingga ke bentuk pesan instan dan konferensi video. Aliran
semacam itu disebut sebagai komunikasi interpersonal (interpersonal communication) dan dapat bervariasi dari perintah
langsung hingga ekpresi kasual. Perilaku interpersonal tidak dapat muncul tanpa
adanya komunikasi interpersonal. Selain menyediakan informasi yang dibutuhkan,
komunikasi interpersonal juga mempengaruhi bagaimana perasaan seseorang
terhadap organisasi. Contohnya, penelitian menunjukan bahwa kepuasan terhadap
hubungan komunikasi mempengaruhi komitmen terhadap organisasi
E.
Jelaskan Model Pengelolahan dalam Komunikasi
Salah
satu model yang banyak digunakan untuk menggambarkan proses komunikasi adalah
model sirkular yang dibuat oleh Osgood bersama Schramm (1954). Kedua tokoh ini
mencurahkan perhatian mereka pada peranan sumber dan penerima sebagai pelaku
utama komunikasi, sebagaimana ditunjukan dalam Gambar 11.
Model ini menggambarkan komunikasi
sebagai proses yang dinamis, di mana pesan ditransmit
melalui proses encoding dan decoding. Encoding adalah translasi yang dilakukan oleh sumber atas sebuah
pesan, dan decoding adalah translasi yang dilakukan
oleh penerima terhadap pesan yang berasal dari sumber. Hubungan antara encoding dan decoding adalah hubungan antara sumber dan penerima secara simultan
dan saling memengaruhi satu sama lain.
Sebagai proses yang dinamis,
interpreter pada model sirkular ini bisa berfungsi ganda sebagai pengirim dan
penerima pesan.
Gambar
11
Pada
tahap awal, sumber berfungsi sebagai encoder
dan penerima sebagai decoder. Tetapi
pada tahap berikutnya penerima berfungsi sebagai pengirim (encoder) dan sumber sebagai penerima (decoder), dengan kata lain sumber pertama akan menjadi penerima
kedua dan penerima pertama akan berfungsi sebagai sumber kedua, dan seterusnya.
Jika
dalam model ini komunikasi matematik Shannon dan Weaver melihat proses
komunikasi berakhir setelah tiba pada tujuan (destination), maka dalam model sirkular justru Osgood dan Schramm
melihat proses itu berlangsung secara terus-menerus (simultan). Pelaku dalam model ini mempunyai kedudukan yang sama.
Oleh karena itu proses komunikasi dapat dimulai dan berakhir di mana dan kapan
saja.
F.
Jelaskan Model Interaktif Manajemen dalam komunikasi
Model
interaktif Manajemen
1.
Confidence
Kenyamanan
dapat membuat suatu organisasi bertahan lama dan menimbulkan suatu kepercayaan
dan pengertian
2.
Immediacy
Suatu
model organisasi yang membuat suatu organisasi tersebut menjadi segar dan tidak
membosankan
3.
Interaction management
Adanya
berbagai interaksi dalam manajemen seperti mendengarkan dan juga menjelaskan
kepada berbagai pihak yang bersangkutan
4.
Expressivenes
Mengembangkan
suatu komitmen dalam suatu organisasi dengan berbagai macam ekspresi
5.
Other-orientation
DAFTAR
PUSTAKA :
Fahmi, Irham. (2011). Manajemen Teori, Kasus, dan Solusi.
Bandung:Alfabeta
Fahmi, Irham. (2013). Perilaku Organisasi Teori, Aplikasi, dan
Kasus. Bandung:Alfabeta
Gitosudarmo,
Indriyo. Sudita, Nyoman. (1997). Perilaku
keorganisasian. Yogyakarta:BPFE
Ivanevich, John. dkk. (2006) . Perilaku dan manajemen organisasi, edisi
ketujuh jilid 2. :PT Gelora Aksara Pratama
Kandarisman,
M. (2012). Manajemen pengembangan sumber
daya manusia. Jakarta:PT RAJAGRAFINDO PERSADA
Rusdiana,
A. dkk. (2014). Sistem informasi
manajemen. Bandung:CV PUSTAKA SETIA
Triatna, Cepi (2015). Perilaku organisasi dalam pendidikan.
Bandung:PT REMAJA ROSDARKARYA
Wibowo. (2010). Budaya organisasi. Jakarta:PT RAJAGRAFINDO PERSADA
Wibowo. (2013). Perilaku dalam organisasi. Jakarta:PT RAJAGRAFINDO PERSADA
Suranto. (2011). Komunikasi Interpersonal.
Yogyakarta:Graha Ilmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar