Minggu, 15 Januari 2017

Tugas Psikologi Manajemen IV



I. Empowerment, Stress dan Konflik

A. Pengertian Empowerment
Clutterbuck et al. (1995:12)  mengemukakan dalam teorinya bahwa “empowerment in terms of encouraging and allowing individuals to take personal responbility for improving the way they do their job and contribute to organization’s goal”. Atas pendapat tersebut menunjukan bahwa pemberdayaan dimaksudkan sebagai suatu pemberian semangat dan mengizinkan individu untuk mengambil tanggung jawab dalam rangka memperbaiki cara yang mereka yang lakukan dalam pekerjaannya dan memberi kontribusi terhadap pencapaian tujuan organisasi. Setelah remunisasi serta pembinaan disiplin, maka SDM tersebut perlu diberi semangat atau motivasi agar mereka tetap bekerja dengan baik dan selalu memberikan prestasi yang terbaik bagi organisasi.

B. Pengertian Stres
     Stres merupakan kondisi ketegangan yang berpengaruh terhadap  emosi, jalan pikiran dan kondisi fisik seseorang. Menurut Panji Anoraga (1992: 108), mengatakan bahwa stres merupakan suatu bentuk tanggapan seseorang, baik fisik maupun mental, terhadap suatu perubahan  di lingkungannya yang dirasakan menganggu dan mengakibatkan dirinya terancam
   1. Sumber-sumber stres
a.       Secara Fisik meliputi
1)      Kebisingan
Kebisingan yang terus-menerus dapat menjadi sumber stres bagi banyak orang. Namun perlu diketahui bahwa terlalu tegang juga dapat mengakibatkan hal yang sama
2)      Kelelahan
Masalah kelelahan dapat menyebabkan stress karena kemampuan untuk bekerja menurun. Kemampuan bekerja menurun menyebabkan prestasi menurun dan tanpa disadari menimbulkan stress.
3)      Penggeseran kerja
Mengubah pola kerja yang terus-menerus dapat menimbulkan stress. Hal ini disebabkan karena seorang karyawan sudah terbiasa dengan pola kerja yang lama dan sudah terbiasa dengan kebiasan-kebiasaan lama
4)      Jetlag
Jetlag adalag jenis kelelahan khusus yang disebabkan oleh perubahan waktu sehingga memengaruhi irama tubuh seseorang. Untuk itu disarankan bagi mereka yang menempuh perjalanan jauh di mana terdapat perbedaan waktu, agar beristirahat minimal 24 jam sebelum melakukan sesuatu aktivitas.
5)      Suhu dan kelembutan
Bekerja dengan suatu ruangan yang suhunya terlalu tinggi dapat memengaruhi tingkat prestasi karyawan. Suhu yang tinggi harus dapat ditoleransi dengan kelembaban yang rendah
b.      Beban kerja
Beban kerja yang terlalu banyak dapat menyebabkan ketegangan dalam diri seseorang sehingga menimbulkan stres. Hal ini bisa disebabkan oleh tingkat keahlian yang dituntut terlalu tinggi. Kecepatan  kerja mungkin terlalu tinggim volume kerja mugkin terlalu banyak dan sebagainya.
c.       Kebebasan
Kebebasan yang diberikan kepada karyawan belum tentu merupakan hal yang menyenangkan. Ada sebagian karyawan justru dengan adanya kebebasan membuat mereka merasa ketidakpastian dan ketidakmampuan dalam bertindak. Hal itu dapat merupakan sumber stress bagi seseorang.
C. Pengertian Konflik
Menurut Stephen P. Robbins dimana konflik sebagai suatu proses dimana A melakukan usaha yang sengaja dibuat untuk menghilangkan usaha-usaha B dengan sebentuk usaha untuk menghalangi mencapai tujuannya atau dalam meneruskan kepentingan-kepentingannya. Sedangkan menurut DuBrin, A. J. (1984:346) mengartikan konflik mengacu pada pertentangan antar individu atau kelompok yang dapat meningkatkan ketegangan sebagai akibat saling menghalangi dalam pencapaian tujuan sebagaimana dikemukakan sebagai berikut: “Conflict in the context used, refers to the opposition of persons of forces that gives rise some tension. It occurs two or more parties (individuals groups, organization) perceive mutually exclusive goals, or events.

   1. Jelaskan jenis-jenis konflik
       Konflik menurut Kreitner dan Kinicki (2010; 377) ada tiga macam, yaitu: persnonality conflict, Intergroup conflict, dan cross-cultural conflict.
a. personality conflict, merupakan perlawanan antarpersonal berdasar pada perasaan tidak suka, ketidaksepakatan personal atau gaya yang berbeda.
b. Intergroup conflict, merupakan konflik di antara kelompok kerja, tim, dan departemen yang merupakan tantangan bersama pada efektivitas organisasi.
c. Cross-cultural conflict, merupakan konflik yang terjadi karena melakukan bisnis dengan orang yang berasal dari budaya berbeda. Sering terjadi karena terdapat perbedaan asumsi tentang bagaimana berpikir dan bertindak dalam melakukan merger, joint venture, dan aliansi lintas budaya negara.
Sedangkan menurut T. Hani Handoko, ada lima jenis konflik dalam kehidupan organisasi;
1. Konflik dalam diri individu, yang terjadi bila seorang individu menghadapi ketidakpastian tentang pekerjaan yang dia harapkan untuk melaksanakannya, bila berbagai permintaan pekerjaan saling bertentangan, atau bila individu diharapkan untuk melakukan lebih dari kemampuannnya.
2. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama, dimana hal ini sering diakibatkan oelh perbedaan-perbedaan kepribadian. Konflik ini juga berasal dari adanya konflik antar peranan ( seperti antara manajer dan bawahan)
3. Konflik antara individu dan kelompok, yang berhubungan dengan cara individu menanggapi tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja mereka. Sebagai contoh seorang individu mungkin dihukum atau diasingkan oleh kelompok kerjanya karena melanggar norma-norma kelompok
4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama, karena terjadi pertentangan antar kelompok.
5. Konflik antar organisasi, yang timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi dan sistem perekonomian suatu negara. Konflik ini telah mengarahkan timbulnya pengembangan produk baru, dan jasa, harga-harga lebih rendah dan penggunaan sumber daya lebih efisien.

   2. Jelaskan proses-proses konflik
Tahapan atau proses konflik berdasarkan model pondy :
       I.            Tahap 1 ( Konflik Laten)
Tidak ada konflik yang muncul secara seketika, akan tetapi ada suatu potensi munculnya konflik karena beberapa faktor.
    II.            Tahap 2 (Konflik Dipresepsikan)
Subunit menyadari adanya konflik dan mulai menganalisanya. Konflik meningkat selama kelompok bersitegang atas sumber dari konflik.
 III.            Tahap 3 ( Konflik dirasakan)
Masing-masing subunit memberikan tanggapan secara emosional, dan menunjukan sikap yang bertentangan. Apa yang terjadi pada awalnya merupakan masalah kecil berkembang menjadi masalah besar.
 IV.            Tahap 4 (Konflik dimanifestasikan)
Masing-masing subunit melakukan agresi secara terbuka, sehingga efektivitas/prestasi organisasi menurun.
    V.            Tahap 5 (Buntut Konflik)
Konflik diatasi dengan menghilangkan perasaan bermusuhan dan menggantinya dengan kerjasama.



D. Cari kasus yang berkaitan dengan stres
#Konflik serta solusi
                        PT Muda Bahari adalah sebuah perusahaan dalam bisnis pengalengan ikan dengan lokasi usaha di Jakarta Utara. Perusahaan ini sudah berusia selama 12 tahun. Para top management memiliki program kerja yang bersifat jangka panjang dengan target perolehan keuntungan yang terus meningkat setiap tahunnya.
            Kondisi bisnis ikan kaleng saat ini penuh dengan persaingan, dan di sisi lain juga pengumuman kenaikan harga BBM (bahan bakar minyak) sebesar 20% oleh pemerintah benar-benar memberatkan para pebisnis. Di sisi lain perusahaan selama ini juga memiliki utang di bank yang harus selalu dibayar cicilannya setiap bulan.
            Jumlah karyawan perusahaan mencapai 200 orang dimana sekitar 75% dari mereka semuanya sudah berkeluarga dan memiliki tanggung jawab untuk menafkai anak dan istri, termasuk posisi istri yang kebanyakan adalah ibu rumah tangga atau hanya memiliki pekerjaan yang bersifat serabutan. Di sisi lain perusahaan selama 2(dua) tahun ini hanya menaikan gaji karyawan pertahunnya sebesar 5 s/d 10 persen. Dimana angka ini dianggap oleh para karyawan sangat kecil dibandingkan dengan beban hidup yang harus mereka tanggung. Kondisi ini memperjelas bahwa para karyawan perusahaan sebenarnya banyak yang stress dalam menjalani pekerjaan disana. Artinya jika tidak bekerja, mereka tidak punya uang dan jika bekerja jumlah gaji yang diperoleh tidak mencukupi.
            Sebenarnya tindakan protes dan berbagai unjuk rasa lainnya sudah pernah terjadi namun pihak manajemen perusahaan tidak begitu peduli. Bahkan dari sebagian manajer mengusulkan agar dilakukan perampingan karyawan atau di PHK sebagian saja. Sementara untuk memenuhi target produksi dilakukan kerja lembur. Memang kerja lembur sering diadakan oleh pihak manajemen perusahaan namun jumlah uang penerimaan lembur itu sangat sedikit diperoleh dari para karyawan.
            Sebuah dampak lebih jauh yang turut dirasakan oleh para perusahaan adalah penurunan daya beli masyarakat terhadap produk ikan kaleng dari PT Muda Bahari di pasaran yang berdampak pada menurunya omset penjualan. Dan jika ini terus dibiarkan maka artinya perusahaan pelan-pelan akan bangkrut. Tentunya semua ini disebabkan oleh kondisi lingkungan kerja yang penuh dengan stress, terutama stress ditingkat karyawan

Solusi
Berdasarkan pada kasus di atas maka disini kita dapat memberikan solusi yang harus dilakukan oleh PT Muda Bahari :
1. Pertama, PT Muda Bahari harus melakukan evaluasi kembali pada setiap konsep yang mereka terapkan selama ini, termasuk pada pemberian gaji serta berbagai fasilitas lainnya kepada karyawan apakah dianggap layak atau tidak. Jika dianggap tidak layak maka artinya gaji karyawan harus dinaikan dan berbagai fasilitas tunjangan harus dinaikkan dan berbagai fasilitas tunjangan harus diberikan dalam jumlah yang sesuai sehingga keluhan dari para karyawan tidak akan dirasakan lagi termasuk memungkinkan hilangnya stress dan membawa dampak positif pada bangkitnya motivasi para karyawan.
2. Kedua, pihak manajemen perusahaan perlu membangun konsep inovasi dan kretifitas produk. Artinya produk yang ada selama ini mungkin tidak lagi disukai oleh konsumen maka citra rasa ikan kaleng tersebut harus dirubah. Termasuk melakukan survey yaitu apa jenis dan cita rasa yang disukai dan disesuaikan dengan segmen pasar yang akan dimasuki. Misalnya untuk kawula muda berbeda selera dengan orang tua, dan lain sebagainya.
3. Ketiga, ada baiknya bagi pihak manajemen perusahaan memikirkan tentang asuransi. Dengan tujuan jika terjadi sesuatu yang menimpa perusahaan dan karyawan maka semuanya bisa diselesaikan oleh pihak asuransi. Karena asuransi secara konsep mampu mnghilangkan stress atau mengurangi rasa was-was dan sejenisnya
Ada catatan penting yang harus diingat oleh pihak manajemen perusahaan bahwa organisasi yang baik adalah organisasi yang dibangun dengan rasa persaudaraan  dan kemitraan bukan atas dasar target kerja dan tekanan pekerjaan. Buatlah para karyawan merasa nyaman dan tidak ada stress dalam bekerja.

II. Komunikasi dalam manajemen
A. Pengertian Komunikasi
Steven L. McSHane dan Marry Ann Von Glinow (2010:270) mengemukakan bahwa komunikasi menunjukan pada proses dengan mana informasi dikirimkan dan dipahami di antara dua orang atau lebih. Penekanan pada kata dipahami karena mengirimkan makna yang dimaksudkan sender adalah esensi komunikasi yang baik.
            Komunikasi merupakan pertukaran informasi antara sender dan receiver, dan menarik kesimpulan sebagai presepsi tentang makna sesuatu antara individual yang terlibat. Juga dikatakan sebagai pertukaran interpersonal  dari informasi dan pengertian (Robert Kreitner dan Angelo Kinicki, 2010-402). Dikatakan pula bahwa komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan simbol dengan arti yang melekat (John R. Schermerhorn Jt., James G. Hunt, dan Mary Uhl-Bien)

B. Jelaskan Proses Komunikasi
    Proses komunikasi menurut pendapat di antara para pakar pada umumnya kurang lebih sama. Perbedaan serring terjadi dalam cara menggambarkan prosesnya. Secara umum, tahapan dalam proses komunikasi dapat disampaikan sebagai berikut:
a.       Sender, adalah individu, kelompok atau organisasi yang menginginkan menyampaikan pesan kepada individu, kelompok atau organisasi lain, yaitu receiver
b.      Encoding, adalah menerjamahkan pemikiran tentang apa yang ingin disampaikan ke dalam kode atau bahasa yang dapat dimengerti orang lain. Ini membentuk dasar dari message atau pesan. Kemudian perlu memilih saluran yang dipergunakan untuk membagikan pesan.
c.       Message, adalah pesan yang merupakan informasi yang ingin disampaikan sender kepada receiver
d.      Channel atau medium, merupakan saluran yang akan dipakai untuk menyampaikan pesan. Variasi saluran komunikasi sangat banyak dan berjenjang tingkat kekuatan komunikasinya.
e.       Decoding, memecahkan sandi, merupakan proses menginterpretasikan dan membuat masuk akal suatu pesan yang diterima receiver.
f.       Receiver, adalah orang, kelompok, atau organisasi kepada siapa pesan dimaksudkan untuk diterima. Kemudian receiver menciptakan arti pesan yang diterimanya.
g.      Noise, merupakan sesuatu yang menganggu terhadap penyampaian dan pemahaman terhadap pesan. Ini dapat memengaruhi setiap bagian  dari proses komunikasi. Merupakan faktor yang dapat mendistorsi kejelasan pesan pada setiap titik selama proses komunikasi.
h.      Feedback, merupakan pengetahuan tentang dampak pesan pada receiver dan menimbulkan reaksi receiver disampaikan kepada sender.

C. Jelaskan Hambatan Komunikasi
    Language barriers. Pengetahuan tentang bahasa home country, yang dupergunakan Kantor Pusat, penting bagi personil yang ditempatkan dalam penugasan luar negeri. Apabila manajer tidak memahami bahasa yang dipergunakan Kantor Pusat, mereka akan membuat bermacam-macam kesalahan yang sangat luas, jarak geografis menempatkan tantangan bagi manajer internasional, demikian pula jarak kultural dan instusional.
   Preceptual barriers. Presepsi adalah pandangan orang tentang realitas bervariasi dan akan memengaruhi pertimbangan dan pengambilan keputusan mereka, Apabila perantara saham Jepang merasa bahwa ada kesempatan memperbaiki karier dapat diperoleh dari perusahaan Amerika, maka dia berganti pekerjaan.
   The impact of culture. Budaya dapat memengaruhi komunikasi dengan beberapa cara, di antaranya melalui dampak nilai kultural. Perbedaan budaya dapat menyebabkan kesalahan interpretasi baik dalam bagaimana orang lain melihat manajer ekspatriat dan bagaimana pula





D. Jelaskan Pengertian Komunikasi interpersonal efektif dalam organisasi
Adalah komunikasi antara individu ke individu lainnya dalam bentuk tatap muka antar kelompok. Dalam sebuah organisasi, aliran komunikasi dari individu ke individu lainnya bervariasi dalam berbagai aspek, mulai dari bentuk tatap muka dan dalam susunan kelompok hingga ke bentuk pesan instan dan konferensi video. Aliran semacam itu disebut sebagai komunikasi interpersonal (interpersonal communication) dan dapat bervariasi dari perintah langsung hingga ekpresi kasual. Perilaku interpersonal tidak dapat muncul tanpa adanya komunikasi interpersonal. Selain menyediakan informasi yang dibutuhkan, komunikasi interpersonal juga mempengaruhi bagaimana perasaan seseorang terhadap organisasi. Contohnya, penelitian menunjukan bahwa kepuasan terhadap hubungan komunikasi mempengaruhi komitmen terhadap organisasi

E. Jelaskan Model Pengelolahan dalam Komunikasi

Salah satu model yang banyak digunakan untuk menggambarkan proses komunikasi adalah model sirkular yang dibuat oleh Osgood bersama Schramm (1954). Kedua tokoh ini mencurahkan perhatian mereka pada peranan sumber dan penerima sebagai pelaku utama komunikasi, sebagaimana ditunjukan dalam Gambar 11.
            Model ini menggambarkan komunikasi sebagai proses yang dinamis, di mana pesan ditransmit melalui proses encoding dan decoding. Encoding adalah translasi yang dilakukan oleh sumber atas sebuah pesan, dan  decoding adalah translasi yang dilakukan oleh penerima terhadap pesan yang berasal dari sumber. Hubungan antara encoding dan decoding adalah hubungan antara sumber dan penerima secara simultan dan saling memengaruhi satu sama lain.
            Sebagai proses yang dinamis, interpreter pada model sirkular ini bisa berfungsi ganda sebagai pengirim dan penerima pesan.

                                                Gambar 11
Pada tahap awal, sumber berfungsi sebagai encoder dan penerima sebagai decoder. Tetapi pada tahap berikutnya penerima berfungsi sebagai pengirim (encoder) dan sumber sebagai penerima (decoder), dengan kata lain sumber pertama akan menjadi penerima kedua dan penerima pertama akan berfungsi sebagai sumber kedua, dan seterusnya.
            Jika dalam model ini komunikasi matematik Shannon dan Weaver melihat proses komunikasi berakhir setelah tiba pada tujuan (destination), maka dalam model sirkular justru Osgood dan Schramm melihat proses itu berlangsung secara terus-menerus (simultan). Pelaku dalam model ini mempunyai kedudukan yang sama. Oleh karena itu proses komunikasi dapat dimulai dan berakhir di mana dan kapan saja.
F. Jelaskan Model Interaktif Manajemen dalam komunikasi
Model interaktif Manajemen
1. Confidence
Kenyamanan dapat membuat suatu organisasi bertahan lama dan menimbulkan suatu kepercayaan dan pengertian
2. Immediacy
Suatu model organisasi yang membuat suatu organisasi tersebut menjadi segar dan tidak membosankan
3. Interaction management
Adanya berbagai interaksi dalam manajemen seperti mendengarkan dan juga menjelaskan kepada berbagai pihak yang bersangkutan
4. Expressivenes
Mengembangkan suatu komitmen dalam suatu organisasi dengan berbagai macam ekspresi
5. Other-orientation

DAFTAR PUSTAKA :
Fahmi, Irham. (2011). Manajemen Teori, Kasus, dan Solusi. Bandung:Alfabeta
Fahmi, Irham. (2013). Perilaku Organisasi Teori, Aplikasi, dan Kasus. Bandung:Alfabeta
Gitosudarmo, Indriyo. Sudita, Nyoman. (1997). Perilaku keorganisasian. Yogyakarta:BPFE
Ivanevich, John. dkk. (2006) . Perilaku dan manajemen organisasi, edisi ketujuh jilid 2. :PT Gelora Aksara Pratama
Kandarisman, M. (2012). Manajemen pengembangan sumber daya manusia. Jakarta:PT RAJAGRAFINDO PERSADA
Rusdiana, A. dkk. (2014). Sistem informasi manajemen. Bandung:CV PUSTAKA SETIA
Triatna, Cepi (2015). Perilaku organisasi dalam pendidikan. Bandung:PT REMAJA ROSDARKARYA
Wibowo. (2010). Budaya organisasi. Jakarta:PT RAJAGRAFINDO PERSADA
Wibowo. (2013). Perilaku dalam organisasi. Jakarta:PT RAJAGRAFINDO PERSADA
Suranto. (2011). Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta:Graha Ilmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar