Rabu, 21 September 2016

Psikologi Manajemen




TUGAS 1
I.  a. Pengertian Psikologi Manajemen
Psikologi Manajemen adalah ilmu tentang bagaimana mengatur atau me-manage sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan. Dengan ditemukan dan dikembangkannya ilmu psikologi, diketahui bahwa unsur SDM ternyata merupakan yang terpenting dari ketiga modal kerja perusahaan manapun.  Ilmu psikologi yg memang berpusat pada manusia, mampu mengintervensi berbagai faktor internal manusia seperti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dan sebagainya dengan berbagai macam teknik dan metode, sehingga bisa dicapai kinerja SDM yang setinggi-tingginya untuk produktivitas perusahaan.
     

b. Pengertian Manajemen
Istilah manajemen merupakan terjemahan dari bahasa inggris  management”  yang berasal dari perkataan “manage”.  Menurut The Random House Dictionary of the English Language. College Edition,  perkataan manage berasal dari bahasa Italia “maneg(iare)”, dan ini bersumber dari perkataan Latin “manus” yang berarti tangan. Secara harfiah managg(iare) berarti “memimpin, membimbing dan mengatur”.
Untuk melengkapi inventarisasi definisi manajemen guna berikut ini adalah beberapa definisi lain yang dikutip oleh  Drs. Moekijat dan dituangkan dalam Kamus Management.
.1. George R, Terry, Ph.D,: “Principles of Management”, Management adalah pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan sebelumnya melalui usaha-usaha orang-orang lain.
2. Harold Koontz & Cyril O’Donnell: “Priciples Of Management”, Management adalah fungsi mencapai sesuatu melalui orang-orang
3. E, F, L, Brech:”Management”
Management adalah suatu proses, dan, lebih khusus suatu proses sosial. Management adalah sesuatu yang orang-orang melaksanakan dalam hubungannya dengan orang-orang lain

Jadi manajemen adalah kegiatan yang terus menerus, tetapi sistematis. Tidak sembarangan atau asal saja, melainkan secara teratur. Dalam keteraturan yang terus menerus itu, manajemen tidak tanpa tujuan, melainkan ada tujuan yang akan dicapai. Tetapi, meskipun tujuan telah tercapai, tidak berarti kegiatan berhenti, karena dalam dinamiknya manajemen, suatu tujuan yang telah dicapai disusul atau dilanjutkan dengan tujuan berikutnya 
 


c. Fungsi Manajemen
 Koontz ( Koontz dan Weihrich, 1993 ) berpendapat bahwa  fungsi manajemen dikelompokan ke dalam lima fungsi. Kelima fungsi tersebut dilaksanakan secara simultan untuk menjamin tercapainya tujuan perusahaan mencakup :
1. Perencanaan ( planning )
2. Pengorganisasian ( organizing )
3. Pengisian Staf ( staffing )
4. Memimpin ( leading )
5. Pengendalian ( controlling )

Fungsi pertama yang dijalankan oleh seorang manajer adalah Planning (perencanaan), yaitu suatu proses mengembangkan tujuan-tujuan perusahaan serta memilih serangkaian tindakan (strategi) untuk mencapai tujuan –tujuan tersebut.
Perencanaan mencakup
(a) menetapkan tujuan
(b) mengembangkan berbagai premis mengenai lingkungan perusahaan di mana tujuan-tujuan perusahaaan hendak dicapai
(c) memilih arah tindakan (course of actions) untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut
(d) merumuskan berbagai aktivitas yang diperlukan untuk menerjemahkan rencana menjadi aksi
(e) melakukan perencanaan ulang untuk mengoreksi berbagai kekurangan dalam perencanaan terdahulu
Fungsi perencanaan akan memberikan arah kepada perusahaan dengan menetapkan  terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan, Tanpa adanya tujuan yang jelas yang dirumuskan dalam kegiatan perencanaan , perusahaan tidak akan memiliki hasil akhir yang jelas untuk dicapai selama kurun waktu terentu. Selain itu ketiadaan tujuan akan menyulitkan perusahaan untuk melakukan proses evaluasi ( bagian dari fungsi pengendalian ) pencapaian sesunguhnya. Dalam hal ini berlaku peribahasa  fail to plan is planning to fail” ( kegagalan membuat rencana merupakan sebuah rencana menuju kegagalan ). Untuk mencapai apa yang telah ditetapkan dalam rencana, manajer melakukan
Fungsi yang kedua yakni organizing ( pengorganisasian ). Pengorganisasian adalah suatu proses di mana karyawan dan pekerjannya  saling dihubungkan  untuk mencapai tujuan perusahaan. Pengorganisasian mencakup pembagian kerja di antara kelompok dan individu serta pengkoordinasian aktivitas individu dan kelompok. Pengorganisasian mencakup juga penetapan kewenangan manajerial.
Selain mengorganisasi sumber daya manusia, pengorganisasian juga mengorganisasi pengguanaan berbagai sumber daya nonmanusia seperti uang, material, peralatan mesin, dan sebagainya, untuk mencapai tujuan perusahaan. Roda organisasi akan berjalan dengan baik apabila perusahaan melakukan perekrutan sumber daya manusia sesuai dengan pekerjaan yang akan dilakukan . Oleh sebab itu untuk menjamin pemenuhan kebutuhan staf yang memenuhi persyaratan, manajer melakukan fungsi manajemen yang ketiga. Fungsi yang dimaksud adalah staffing ( pengisian staf ), yaitu suatu proses untuk memastikan bahwa karyawan yang kompeten dapat dipilih, dikembangkan dan diberi  imbalan untuk mencapai tujuan perusahaan. Penysunan staf serta manajemen  sumber daya manusia yang efektif  mencakup pula penciptaan iklim kerja  yang memuaskan karyawan.
Sumber daya manusia yang telah diorganisasi tersebut selanjutnya perlu diarahkan  aktivitasnya agar menghasilkan pencapaian tujuan perusahaan. Hal ini dilakukan melalui pelaksanaan fungsi keempat yaitu leading (memimpin) . Memimpin  adalah suatu proses memotivasi individu atau kelompok dalam suatu aktivitas hubungan kerja (task related activities) agar mereka dapat bekerja  dengan sukarela  (Voluntarily) dan harmonis dalam  mencapai tujuan perusahaan.
Akhirnya manajemen perusahaan harus senantiasa memastikan bahwa pelaksanaan  tugas yang dilakukan oleh sumber  daya manusia  dan penggunaan sumber  daya organisasi sudah sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Untuk  memastikan hal tersebut, manajemen perusahaan melakukan fungsi  kelima yaitu controlling (pengedalian), yang merupakan suatu proses untuk memastikan adanya kinerja yang efisien dalam  pencapaian tujuan perusahaaan. Pengendalian mencakup
(a) menetapkan berbagai tujuan dan standar
(b) membandingkan kinerja sesungguhnya ( yang diukur ) dengan tujuan dan standar yang telah ditetapkan, serta
(c) mendorong keberhasilan dan mengoreksi berbagai kelemahan




II. Perencanaan/Planning
     
 a. Pengertian Perencanaan/Planning
Perencanaan merupakan tindakan pertama  dalam menjalankan proses manajemen. Sebuah rencana harus disusun  berdasarkan landasan yang kuat dan penglihatan yang tajam, jauh dan luas  ke masa depan ( furure oriented ). Karena  rencana ini nantinya akan menjadi  pola pengorganisasian dan pelaksanaan, maka pembuatannya harus berdasarkan pemikiran yang matang. Mereka yang dilibatkan dalam  perencanaan  harus orang yang  memiliki wawasan , tanggap  dan terbuka terhadap pendapat orang lain, peka terhadap fenomena sosial.
Tadi dikatakan bahwa perencanaan harus berdasarkan landasan yang kuat. Landasan ini adalah hasil penelaahan  fakta ( fact finding ) yang seksama., hasil penilitian opini  ( opinion research ) yang luas dan hasil  penelitian motivasi ( motivation research )  yang mendalam. Hal ini penting, manajemen. Manusia adalah subjek sekaligus obyek.


 b. Langkah-langkah dalam menyusun planning
Proses penyusunan rencana melibatkan pemikiran ke depan berkaitan dengan apa yang akan diperbuat dengan sumber daya yang tersedia. Dalam menyusun perencanaan yang baik, seorang manajer akan memperhitungkan berbagai pertimbangan berkaitan dengan pengembangan organisasi yang dikelolanya seperti berikut:
1.     Menganalisis dan melakukan prediksi untuk masa yang akan datang.
2.     Menetapkan sasaran jangka panjang dengan menentukan sasaran yang ingin dicapai dan menetapkan hasil yang menjadi target dan tujuan akhir.
3.  Menentukan berbagai kebijakan berkaitan dengan metode kerja yang akan diterapkan.
4. Menyusun jadwal / program yang harus dilakukan dalam rangka pengembangan organisasi.
5. Melakukan evaluasi anggaran keuangan, dengan menetapkan sumber-sumber keuangan dan mengalokasikan pos-pos pengeluaran yang akan digunakan dalam kegiatan pelaksanaan rencana.
Dengan menyusun perencanaan dalam sebuah organisasi diharapkan setiap bentuk kegiatan akan lebih terfokus pada sasaran yang telah ditetapkan, kinerja lebih efektif, memotivasi pegawai untuk lebih giat dan berprestasi, memudahkan pengawasan, serta memudahkan manajer dalam pengambilan keputusan.


    c. Manfaat Planning dalam manajemen
Manfaat Perencanaan
Perencanaan bermanfaat sebagai :
(1)  Standar pelaksanaan dan pengawasan
(2) pemilihan berbagai alternatif terbaik,
(3) penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan ,
(4) menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi,
(5) membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan
(6) alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait, dan
(7) alat minimalkan pekerjaan yang tidak pasti







d. Jelaskan jenis-jenis planning dalam organisasi
berdasarkan  jangka waktunya, rencana perusahaan dapat dibagi ke dalam rencana jangka panjang ( long term plan ) dan rencana jangka pendek ( short term plan ). Yang  dimaksud  dengan  long term plan  adalah rencana yang memiliki jangka waktu lima tahun lebih. Bahkan bila perusahaan berada  di dalam industri yang perubahannya sangat cepat seperti  industri teknologi informasi dan komunikasi, maka perencanaan dengan jangka waktu tiga tahun lebih sudah dapat dikategorikan  sebagai rencana jangka panjang. Di lain pihak,  yang dimaksud dengan short  term  plan  adalah rencana  yang memiliki jangka waktu satu sampai tiga tahun. Pada umumnya tujuan dan strategi tingkat korporasi dan divisi  usaha memiliki jangka waktu  tiga tahun atau lebih ( termasuk rencana jangka panjang ). Sedangkan tujuan dan strategi masing-masing fungsi organisasi ( marketing, keuangan, produksi, sumber daya manusia) memiliki horizon waktu rencana jangka pendek  sampai menengah.
Pembangian jenis rencana dapat pula dilakukan dengan melihat hubungan antara jenis rencana yang dibuat dan jenis keputusan yang dibuat. Pada saat perusahaan berhubungan dengan berbagai aktivitas/masalah  yang membutuhkan keputusan rutin (programmed decision ), perusahaan dapat membuat rencana yang bisa diterapkan untuk mengatasi berbagai aktivitas/masalah rutin tersebut. Rencana seperti ini disebut  sebagai standing  plan  ( rencana berkelanjutan ). Sebagai contoh, aturan, kebijakan, dan standard operating procedure  ( SOP ) merupakan contoh standing plan.
Sebaliknya perusahaan dapat pula  mengembangkan rencana yang ditujukan untuk mengatasi masalah yang tidak terprogram  ( unprogrammed decision ). Rencana ini disebut  sebagai single-use plan. Yang termasuk ke dalam kategori single-use plan antara lain untuk program dan proyek ( Jones dan George, 2007: 268).



 Daftar Pustaka :
Efendy Uchiana, Onong. 1989. Psikologi Manajemen dan Administrasi. Bandung: CV. Mandar Maju
Usman, Husaini. 2008.  Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta Timur: Bumi Aksara
Solihin, Ismail. 2009. Pengantar manajement. Jakarta: Penerbit Erlangga
Munandar, Ashar Sunyoto. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia
Supar, M. 2007. Ekonomi 3. Jakarta: Yudhistira Quadra.