Minggu, 13 November 2016

Tugas ke III Psikologi Manajemen



TUGAS 3

A. Controlling fungsi manajemen

1.      Pengertian dari controlling fungsi manajemen
   
     Semua fungsi-fungsi manajemen terdahulu tidak akan efektif tanpa fungsi pengawasan. Dengan pengawasan dapat diketahui tentang hasil yang telah dicapai. Pengawasan adalah penemuan dan penerapan cara dan alat untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Cara yang dilakukan dalam pengawasan yaitu membandingkan segala sesuatu telah dijalankan dengan standar atau rencananya, serta melakukan perbaikan-perbaikan bila terjadi penyimpangan. Pengawasan bisa bersifat positif maupun negatif. Pengawasan positif mencoba untuk mengetahui apakah tujuan organisasi dapat dicapai dengan efektif dan efisien. Sedangkan pengawasan negative mencoba untuk menjamin bahwa kegiatan yang tidak diinginkan atau tidak dibutuhkan tidak akan terjadi kembali.

2.      Jelaskan langkah-langkah controlling fungsi manajemen

a.       Menetapkan standard dan metode mengukur prestasi kerja
        Standar yang dimaksud adalah kriteria yang sederhana untuk prestasi kerja, yakni titik-titik yang terpilih di dalam seluruh program perencanaan untuk mengukur prestasi kerja tersebut guna memberikan tanda kepada manajer tentang perkembangan yang terjadi dalam perusahaan itu tanpa perlu mengawasi setiap langkah yang terjadi dalam perusahaan itu tanpa perlu mengawasi setiap langkah untuk proses pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan.
b.      Melakukan pengukuran prestasi kerja
Langkah kedua dalam pengawasan ialah mengukur atau mengevaluasi prestasi kerja terhadap standar yang telah ditentukan. Seperti yang akan kita lihat, walaupun tidak selalu dapat dilaksanakan dalam praktik, pengukuran prestasi kerja terhadap standar secara ideal hendaknya dilakukan atas dasar pandangan ke depan sehingga penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi dapat diketahui lebih dulu.
c.       Menetapkan apakah prestasi kerja sesuai dengan standar
Setelah dua proses sebelumnya dilalui, yang perlu dilakukan dalam langkah ini adalah membandingkan hasil pengukuran dengan target atau standar yang telah ditetapkan. Bila prestasi sesuai dengan standar, manajer akan menilai bahwa segala sesuatunya berada dalam kendali.
d.      Mengambil tindakan korektif
Proses pengawasan tidak lengkap jika tidak diambil tindakan untuk membetulkan penyimpangan yang terjadi. Jika standar ditetapkan untuk mencerminkan struktur organisasi dan apabila prestasi kerja diukur dengan standar ini, pembetulan terhadap penyimpangan yang negatif dapat tercapai karena manajer sudah mengetahui dengan tepat, di bagian mana dari pelaksanaan tugas oleh individu atau kelompok kerja tindakan koreksi itu harus dikenakan.


3.      Tipe-tipe controlling fungsi manajemen

Menurut Malayu S.P Hasibuan (2006:248):
a.       Internal control (pengendalian internal) adalah pengendalian yang dilakukan oleh seorang atasan kepada bawahannya. Cakupan dari pengendalian ini meliputi hal-hal yang cukup luas, baik pelaksanaan tugas, prosedur kerja, kedisiplinan karyawan, Audit control adalah pemeriksaan atau penilaian atas masalah-masalah yang berkaitan dengan pembukuan perusahaan. Jadi, pengendalian atas masalah khusus, yaitu tentang kebenaran pembukuan suatu perusahaan.
b.      External control (pengendalian eksternal) adalah pengendalian yang dilakukan oleh pihak luar. Pengendalian yang dilakukan oleh pihak luar. Pengendalian eksternal ini dapat dilakukan secara formal atau informal, misalnya pemeriksaan pembukuan oleh kantor akuntan dan penilaian yang dilakukan oleh masyarakat akan berbeda hasilnya.
c.       Formal control (pengendalian resmi) yaitu pemeriksaan yang dilakukan oleh instansi atau pejabat resmi dan dapat dilakukan secara intern maupun ekstern. Misalnya pemeriksaan yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap BUMN.
d.      Informal control (pengendalian konsumen) adalah penilaian yang dilakukan oleh masyarakat atau konsumen, baik langsung, maupun tidak langsung, melalui media massa cetak atau elektronik.

4.      Buat strategi controlling untuk sebuah organisasi menurutmu

a.       Menyusun perencanaan kriteria kerja dan visi misi yang ingin dicapi oleh sebuah organisasi
b.      Menerapkan perencanaan kerja dalanm organisasi sesuai dengan perkembangan zaman, agar sesuai dengan kebutuhan manusia dan organisasi
c.       Melakukan pengukuran kerja dan motivasi kerja dalam organisasi
d.      Melakukan evaluasi kerja dan penialian atas pekerjaan yang telah dilakukan di dalam organisasi
e.       Serta melakukan perbaikan atas segala penyimpangan yang terjadi di organisasi dan memastikan bahwa hal yang menyimpang itu tidak lagi menghambat organisasi



B. Kekuasaan dan pengaruh

1.      Pengertian kekuasaan

    Kekuasaan adalah kemampuan untuk memengaruhi orang lain sehingga dapat disesuaikan dengan keinginan kita. Mempunyai kekuasaan berarti mempunyai kemampuan untuk merubah perilaku atau sikap individu-individu lainnya.

Miftah Thoha (1998:1) mengemukakan bahwa: “Suatu organisasi akan berhasil atau gagal sebagian bisa ditentukan oleh kepemimpinan”. Pengertian tersebut menjelaskan pada kita bahwa keberhasilan organisasi dalam menjalankan programnya didukung oleh kepemimpinan yang baik pula. Oleh karena itu, kepemimpinan yang baik harus mampu dipahami dan diterapkan secara baik dalam diri pemimpin.
        Banyak defenisi mengenai kepemimpinan yang dikemukakan oleh para pakar menurut sudut pandang masing-masing, tergantung prespektif yang digunakan. Kepemimpinan dapat didefenisikan berdasarkan penerapannya  pada bidang pendidikan militer, olahraga, bisnis, pemerintahan, industry, dan bidang-bidang lainnya.
        Kepemimpinan dalam bahasa Indonesia merupakan asal kata dari pemimpin yang diberi imbuhan ke-an. Mamduh M. Hanafi (2011:316)  mendefinisikan kepemimpinan sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas-aktivitas tugas dari orang-orang dalam kelompok.
       G.R. Terry (2008:152) mengungkapkan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan mengarahkan pengikut-pengikutnya untuk bekerja sama dengan kepercayaan serta tekun mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh pimpinan mereka.

2.      Jelaskan sumber-sumber kekuasaann

a.       Reward Power berasal dari sejumlah balas jasa seperti pemberian kompensasi atau pengahrgaan kepada orang lain untuk melaksanakan perintah, sehingga orang patuh karena mengharapkan dengan kepatuhannya akan diberikan kompensasi atau penghargaan
b.      Coercive Power bersumber dari perasaan seseorang yang apabila tidak melaksanakan perintah pimpinan ia akan mendapatkan hukuman seperti teguran, pemecatan dan sebagainya.
c.       Legitimate Power berasal dari kekuasaan yang diberikan secara resmi oleh lembaga/organisasi sesuai dengan wewenang yang dimiliki hierarki organisasi. Seseorang yang menjabat suatu jabatan dalam suatu organisasi dipatuhi karena jabatannya itu.
d.      Contol of Information berasal dari pengetahuan atau informasi yang tidak dimiliki oleh orang lain. Cara ini digunakan dengan pemberian atau penahanan suatu informasi yang dibutuhkan.
e.       Referant Power berasal dari kemampuan seseorang untuk memengaruhi orang lain karena kharismanya, jati dirinya, integritasnya, kepopulerannya dan karena keyakinan seseorang. Tanpa disadari, gerak geriknya selalu ditiru dan dicontoh oleh orang lain.
f.       Expert Power berasal dari kemampuan seseorang dalam memengaruhi orang lain karena keahlian dan pengetahuan yang dimilikinya lebih luas dan lebih dalam dibandingkan dengan keahlian dan pengetahuan orang lain.

3.      Pengertian dari pengaruh

Influence atau pengaruh adalah penggunaan perilaku aktual yang menyebabkan perubahan perilaku atau sikap-sikap orang lain. Terdapat dua aspek penting pengaruh, yaitu: (a) pengaruh dapat dilihat sebagai direksional. Kebanyakam sering terjadi bersifat downward, manajer memengaruhi pekerja. Tetapi dapat juga berisfat lateral, rekan sekerja memengaruhi rekan sekerja atau upward, pekerja memengaruhi manajer, (b) pengaruh bersifat relatif. Kekuasaan absolut ‘influencer’ dan ‘influencee’ tidak sepenting disparitas di antara mereka (Colquitt, LePine, Wesson, 2011: 456)

4.      Jelaskan pengaruh taktik dalam organisasi
Pengaruh taktik dalam kekuasaan ialah untuk mendapatkan kekuasaan, kita memerlukan taktik tertentu. Taktik kekuasaan adalah cara di mana individu menerjamahkan basis kekuasaan ke dalam tindakan spesifik. Robbins dan Judge (2011:459) mengindentifikasi adanya Sembilan taktik sebagai berikut:

a.       Legitimacy, legitimasi mendasarkan pada posisi kewenangan kita atau mengajukan permintaan sesuai dengan kebijakan atau aturan organisasional.
b.      Rational persuation. Menunjukkan argumen yang logis dan kejadian factual untuk menunjukan bahwa permintaan adalah masuk akal.
c.       Inspirational appeals. Membangun komitmen emosional dengan membandigkan pada nilai target, kebutuhan, harapan, dan aspirasi.
d.      Consultation. Meningkatkan dukungan target dengan melibatkan mereka dalam memutuskan bagaimana kita akan menyelesaikan rencana kita.
e.       Exchange. Menghargai target dengan manfaat atau keuntungan dalam pertukaran untuk memenuhi permintaan.





5.      Cari kasus tentang kekuasaan dan pengaruh terhadap sebuah organisasi, terus beri saran
Kasus

Bapak Sam Ali adalah direktur PT Maju Bersama. Perusahaan ini bergerak dalam bidang pabrik batako, dan penjualan beberapa jenis bahan bangunan, termasuk menangani pembangunan perumahan.
             Bapak Sam Ali seorang pemimpin yang sangat mencintai pekerjaannya, beliau termasuk tipe orang pekerja keras, dan menyukai tantangan , Beberapa mitra bisnis menyebut beliau sebagai pengusaha yang bertangan dingin. Pembawaan dan karakteristik adalah keras, termasuk keras dalam menegakkan konsep kedisiplinan kepada para karyawannya. Salah satu yang beliau tekankan selalu agar para karyawan jujur, adil, dan memiliki disiplin tinggi pada perusahaan.
             Namun disamping sikap yang seperti itu yang dimiliki  oleh Bapak Sam Ali, beliau juga memiliki sikap yang dianggap oleh beberapa karyawan adalah  tempramen dan jarang memuji karyawan yang dianggap berprestasi. Sehingga para karyawan yang berprestasi jarang sekali dipuji dalam bentuk kata-kata, paling para karyawan yang berprestasi tersebut hanya dihargai dalam bentuk pemberian bonus yang sedikit lebih dari para karyawan lainnya. Karena bagi Bapak Sam Ali jika karyawan sering-sering dipuji maka karyawan itu nantinya ia akan sombong, dan seorang pemimpin jauh lebih disegani oleh para karyawannya. Sebenarnya sikap seperti itu bagi sebagian karyawan lain dianggap tidak masalah karena sebenarnya penghargaan dalam bentuk financial ada walaupun dalam bentuk kata-kata tidak disampaikan.
             Namun ada kelemahan lain yang dimiliki oleh Bapak Sam Ali yaitu beliau sangat mencintai keluarganya. Sehingga tidak heran jika keluarga dekat Bapak Sam Ali banyak yang ditempatkan kerja di PT Maju Bersama adalah tidak semuanya menduduki posisi penting, karena yang menduduki posisi penting tetaplah mereka. Tapi bagi sebagian karyawan sikap dan tindakan Bapak Sam Ali sudah tidak sesuai dengan konsep yang dikemukakan yaitu para karyawan harus jujur, adil, dan disiplin. Karena bagi karyawan ketidakadilan itu adalah dengan menerima terlalu banyak anggota keluargannya sendiri di perusahaan tersebut, padahal masih banyak pelamar lainnya yang lebih berkualitas namun ditolak untuk bekerja disana.

Saran :
Berdasarkan kasus ini, saya berpendapat bahwa untuk menjaga kekuasan dan pengaruh diperlukan juga rasa menghargai dalam kasus seperti ini, karena walaupun pemimpinya tidak mau untuk memberikan pujian karena takut akan membuat karyawan sombong, pemimpin seharusnya memberikan penghargaan berupa kata-kata seperti terima kasih dan memotivasi mereka dalam bekerja agar terciptanya kerja sama dan dukungan yang baik anatara pemimpin dan karyawan, selain itu karena pemimpin perusahaan ini lebih banyak menempatkan anggota keluarga di posisi penting, alangkah bijak dan tidak menimbulkan pemikiran yang subjektif dan adil, seharusnya harus menempatkan anggota keluarga di bagian pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan mereka, dan memasukan pelamar-pelamar yang sesuai dengan kriteria perusahaan.




Daftar Pustaka




Mulianto, S. (2006). PL Supervisi Prespektif Syariah. Elex Media Kumputindo:Jakarta

Arifin, R. Muhammad, H. (2016). Pengantar manajemen. Empatdua:Malang

Afifuddin, H. (2015). Dasar-dasar manajemen. Alfabeta:Bandung

Wibowo. (2016). Perilaku dalam organisasi. PT RajaGrafindo Persada:Jakarta

Fahmi, I. (2012). Manajemen teori, kasus, dan solusi. Alfabeta:Bandung



Tidak ada komentar:

Posting Komentar